Selasa, 17 November 2009

masalah etika bisnis

Andaikan anda adalah seorang direktur teknik yang harus menerapkan teknologi baru. Anda tahu teknologi ini diperlukan dapat meningkatkan efisiensi industri, namun pada saat yang sama juga membuat banyak pegawai yang setia akan kehilangan pekerjaan, karena teknologi ini hanya memerlukan sedikit tenaga kerja saja. Bagaimana sikap anda? Dilema moral ini menunjukkan bahwa masalah etika juga meliputi kehidupan bisnis. Perusahaan dituntut untuk menetapkan patokan etika yang dapat diserap oleh masyarakat dalam pengambilan keputusannya. Sedangkan di pihak lain, banyak masyarakat menganggap etika itu hanya demi kepentingan perusahaan sendiri. Tantangan yang dihadapi serta kesadaran akan keterbatasan perusahaan dalam memperkirakan dan mengendalikan setiap keputusannya membuat perusahaan semakin sadar tentang tantangan etika yang harus dihadapi.

INOVASI, PERUBAHAN DAN LAPANGAN KERJA
Aspek bisnis yang paling menimbulkan pertanyaan menyangkut etika adalah inovasi dan perubahan. Sering terjadi tekanan untuk berubah membuat perusahaan atau masyarakat tidak mempunyai pilihan lain. Perusahaan harus menanam modal pada mesin dan pabrik baru yang biasanya menimbulkan masalah karena ketidakcocokan antara keahlian tenaga kerja yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh teknologi baru. Sedangkan perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi biasanya menghadapi ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan perlunya melakukan perubahan. Keuntungan ekonomis dari inovasi dan perubahan biasanya digunakan sebagai pembenaran yang utama.
Sayangnya biaya sosial dari perubahan jarang dibayar oleh para promotor inovasi. Biaya tersebut berupa hilangnya pekerjaan, perubahan dalam masyarakat, perekonomian, dan lingkungan. Biaya-biaya ini tak mudah diukur. Tantangan sosial yang paling mendasar berasal dari masyarakat yang berdiri di luar proses. Dampak teknologi baru bukan mustahil tak dapat diprediksi. Kewaspadaan dan keterbukaan yang berkesinambungan merupakan tindakan yang penting dalam usaha perusahaan memenuhi kewajibannya.
Dampak inovasi dan perubahan terhadap tenaga kerja menimbulkan banyak masalah dibanding aspek pembangunan lainnya. Banyak pegawai menganggap inovasi mengecilkan kemampuan mereka. Hal ini mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi kepuasan kerja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa perubahan. Termasuk di dalamnya adalah
mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.

PASAR DAN PEMASARAN
Monopoli adalah contoh yang paling ekstrem dari distorsi dalam pasar. Ada banyak alasan untuk melakukan konsentrasi industri, misal, meningkatkan kemampuan berkompetisi, memudahkan permodalan, hingga semboyan “yang terkuat adalah yang menang”. Penyalahgunaan kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Kecenderungan untuk berkonsentrasi dan kekuatan nyata dari perusahaan raksasa harus dilihat secara hati-hati.
Banyak kritik diajukan pada aspek pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli, promosi barang yang berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau penyalahgunaan spesifik lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak. Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat menentukan persyaratan dan standar.

PENGURUS DAN GAJI DIREKSI
Unsur kepengurusan adalah bagian penting dari agenda kebijaksanaan perusahaan karena merupakan kewajiban yang nyata dalam bertanggungjawab terhadap barang dan dana orang lain. Perusahaan wajib melaksanakan pengurusan manajemen dengan tekun atas semua harta yang dipertanggungjawabkan pada pemberi tugas. Tugas terutama berada pada pundak direksi yang diharapkan bertindak loyal, dapat dipercaya, serta ahli dalam menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh menyalahgunakan posisinya. Mereka bertanggung jawab pada perusahaan juga undang-undang. Dalam hal ini auditing memegang peranan penting dalam mempertahankan stabilitas antara kebutuhan manajer untuk menjalankan tugasnya dan hak pemegang saham untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan para manajer. Perdebatan mengenai gaji direksi terjadi karena adanya ketidakadilan dalam proses penentuannya, ruang gerak yang dimungkinkan bagi direksi, kurang jelasnya hubungan antara kinerja organisasi dan penggajian, paket-paket tambahan tersembunyi dan kelemahan dalam pengawasan. Tampaknya gaji para direksi meningkat, sementara tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata cenderung menurun, dan nilai saham berfluktuasi. Hal ini menimbulkan kritik dan kesadaran untuk menyoroti kenaikan gaji para eksekutif senior. Informasi dan pembatasan eksternal merupakan unsur penting dalam upaya menyelesaikan penyalahgunaan yang terjadi.

TANTANGAN MULTINASIONAL
Sering terjadi, perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budaya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan perusahaan mengkesploitasi lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara demi kepentingan mereka. Dalam prakteknya, perusahaan internasional mempengaruhi perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu negara. Mereka dapat mensukseskan aspirasi negara atau justru malah membuat frustasi dengan menghambat tujuan nasional. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan maupun industri untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun eksternal.

money game

1. Menurut saya untuk money game perlu diteliti dahulu sebelum masuk atau join di dalamnya,karena banyak sekali penyimpangan yang akan mendatangkan sebuah kerugian jika kita menggelutinya hanya setengah2 saja. Tetapi jika kita memperhitungkannya terlebih dahulu benefit dan risk return nya maka kita dapat memprediksikan baik atau tidaknya kita join didalamnya.

2. Anda pernah dengar mengenai QSAR, Larasindo, Add Farm, Pomas, Pro Best , arisan beli motor, jual beli sertifikat properti dlsgnya yang menjanjikan keuntungan sebesar puluhan persen dalam jangka waktu tiga atau beberapa bulan? Benar memang bahwa mereka yang bergabung pada saat awal bisnis dimulai mendapatkan untung yang dijanjikan tapi kalau ditengok lebih dalam dan diperiksa mengenai fakta bisnisnya, maka isi perut dari bisnis ini akan kelihatan bodong dan kosong dan tidak lebih hanya sebagai perusahaan yang melakukan bisnis money game, gali-tutup lubang dari anggota baru kepada anggota lama dan seterusnya. Perusahaan-perusahaan diatas sudah banyak diberitakan di media dimana uang nasabah belum dikembalikan (apalagi janji untungnya!)

Caranya bisnis ini konsepnya sangat sederhana, sang otak bisnis ini mengeluarkan modal kecil pada awalnya kepada satu grup kecil investor. Sang otak “berkampanye” bahwa dapat mengembangkan uang investor degan bunga 30%-40% dalam jangka waktu 3 bulan. Hal ini harus dia buktikan, tentu saja mereka yang begabung pada saat itu akan dibayar. Selanjutnya kisah sukses sang otak semakin berkembang dan referensipun semakin banyak dan anggota/investor barupun bertambah.

Secara matematis, ilustrasinya sebagai berikut:

a. Anggota awal 10 orang, investasi total 100 juta, maka bunga (30%) selama 3 bulan adalah 30 juta.
Sementara sang otak akan menanggung beban 30 juta pada jatuh tempo pertama. (30 juta akan jadi beban sang otak jika uang pokok dikembalikan bersamaan dengan bunga. Jika hanya bunga yang dibayarkan dan pokoknya belum, maka sebenarnya uang bunga diambil dari uang investor juga! )

b. Setelah bunganya dibayar, spread of news berkembang dan dikembangkan, katakan ada tambahan 30 investor baru, maka uang investor baru ini akan digunakan untuk menutupi kewajiban bunga yang telah jatuh tempo lebih dulu.

c. Sementara itu investor pertama yang telah menikmati profit tentu, karena serakah, bukannya menarik pokoknya tapi justru menambah lagi nilai investasinya. Ini berarti investasi baru (cash in flow baru) bagi sang otak !

d. Disamping itu, pertumbuhan dari investor baru lebih cepat dan lebih besar dari pada nilai beban yang jatuh tempo, maka proses gali-tutup lubang menjadi system yang berjalan!. Uang dioper dari investor baru kepada investor yang lama.

Tentu saja sang Otak perlu menyusun rencana yang rapi untuk membungkus Ponzi’s game (money game) ini dengan secantik mungkin dan se-meyakinkan mungkin agar tidak berkesan seperti money game dengan berbagai teknik. Dengan membungkusnya dalam bidang agrobisnis, properti, angkutan, perdagangan dlsbgnya. Ditambah lagi dengan memlilih lokasi kantor di segitiga emas yang mahal dan mentereng sekedar hanya untuk meyakinkan calon investor (baca: mangsa). Sangkin pintanrya si Otak meyakinkan investor, investor justru membela dengan berbagai dalih: “ngak lah perusahaan tsb ada koq, dan bisnis nya benar-benar exist, saya sudah lihat kebunnya (penulis: tak tahulah itu kebunnya siapa dan berapa banyak sesungguhnya yg dimiliki), dan alamat kantornya di Sudiman, Jkt lagi”.

Bagi mereka yang kritis, akan bertanya “kalau bisnis begitu menguntungkan kenapa tidak pinjam saja di bank, kan bunganya rendah ?”. Alasan sang Otak adalah “minjam dibank berbelit-belit dan susah serta repot, saya ngak suka bekerja sama dengan bank” ditambah lagi “ lagipula saya tidak bermaksud mencari profit, saya bermaksud membagi-bagi kemakmuran”. Sebagian investor lugu malah percaya dan membenarkan alasan ini ! (gila ngak tuh..kalau sudah serakah orang memang sulit menggunakan logika! atau menghibur diri karena sudah terlanjur invest?).

Hukum ekonomi itu sangat logis dan sederhana, “dimana ada bisis yang memberikan return super, maka pesaing-pesaing akan masuk sehingga return/profit menjadi normal” Jadi kalau ada bisnis-bisnis yang memberikan return super hanya ada 2 kemungkinan, bisnis itu bohong-bohongan atau bisnis yg digarap benar-benar pada periode awal dari penciptaan suatu industri yang unik dan NYATA. So, sebelum Anda putuskan untuk investasi, lakukan evaluasi bisnis secara matang, jangan hanya karena “dengar dari teman”, “saudara gua dibayar tuh” jebakan menunggu di depan.

3. Money game tumbuh subur di Indonesia dikarenakan faktor pemikiran masyarakat di Indonesia kurang begitu terbuka. Apalagi dengan iming - iming yang menjanjikan. Dengan mendengar iming - iming tersebut maka masyarakat yang ingin cepat mendapatkan hasil yang lebih serta tingkat hidup mewah langsung terbuai begitu saja tanpa memperhitungkan high risk return nya.

4. Bisnis tersebut memang harus dilarang karena dari bisnis tersebut membuat masyarakat dengan hanya dengan modal cuap2 atau pun cuma target memprospek orang untuk bergabung dalam bisnis tersebut bisa cepat kaya /sukses tanpa mutu atau title yang dimiliki.

5.Pandangan saya terhadap prinsip etika bisnis 'what is legal is ethical' (asal tidak melanggar hukum ya etis) adalah tidak setuju, karena apabila bisnis di negara kita ini berkecenderungan untuk lebih mengutamakan keuntungan finansial dan mengabaikan etika dalam praktek bisnis kita, maka akan terjadi ketidakharmonisan dalam kehidupan kita. Para pelaku bisnis akan menjadi subyek-subyek yang saling merugikan dan menghancurkan satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan bisnis yang kita lakukan dapat berjalan harmonis dan menghasilkan kebaikan dalam kehidupan, maka kita harus menjadikan bisnis yang kita lakukan terwarnai dengan nilai-nilai etika.

legend money game

Game ini dilahirkan dari otak yang bernama Charles Ponzi pada tahun 1919 di New York dimana, dia menciptakan skema “investasi” dan memperkenalkannya pada kelompok lingkaran kecil. Dimana investor dijanjikan dengan keuntungan 50% dalam waktu 90 hari, ditambahkan lagi setiap investor lama yg dapat membawa 1 investor baru mendapatkan 10% tambahan keuntungan, dengan skema seperti sangat cepat diperoleh investor kedua ketiga dst. Uang yang diperoleh dari investor baru digunakan untuk membayar “janji” kepada investor lama, begitulah sistem ini berjalan. Jelas yang diuntungkan hanya investor-investor awal (itupun kalau mereka ngak invest baru!).

Sistem ini jelas suatu saat akan collapse karena jumlah investor terbatas, nah pada saat investor baru sudah tidak ada lagi atau berkurang secara signifikan dimana posisi CASH IN sudah tidak dapat menutupi janji kepada investor lama, skema ini mengalami FINANCIAL DISTRESS dan tidak mampu lagi membaya akhirnya sehingga investorpun panik. Jelas akhrinya skema ini akan rontok. Kecepatan rontok dari bisnis ini sangat tergantung kepada besarnya pasar, jika pasar yang dijangkau adalah internasional, maka akan makin lama collapsenya.